wb_sunny

Breaking News

Liburan Asik di Bontang dengan Nuansa Laut di KOOALA SEAHOUSE Aja WA 082153592212 | Layanan Kurir Antar Kota di Kaltim Amanah Murah Bersahabat WA 082253702036 | Pesan Kue untuk Pesta dan Acara di Bontang WA 0895-4006-53326 | Subhan Travel Melayani Antar Jemput Keluarga dan Rombongan Antar Kota dalam Provinsi Kaltim WA 0853-4657-0507 | Bisnis Anda Ingin Dikenal Lebih Luas di Kaltim? Iklankan di Sini Sekarang! Hubungi Kita di media@medianetwork.my.id | 081288284898

Sulawesi Tenggara Perkuat Sinergi Hadapi Dua Event Besar Nasional

Sulawesi Tenggara Perkuat Sinergi Hadapi Dua Event Besar Nasional


KENDARI --
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, M.Ling., menegaskan bahwa keberhasilan penyelenggaraan Rapat Koordinasi Produk Hukum Daerah (Rakorda) dan Seleksi Tilawatil Qur’an serta Musabaqah Al-Hadis (STQH) Tingkat Nasional XXVIII sangat ditentukan oleh kesiapan menyeluruh dari seluruh elemen daerah.

“Sebentar lagi kita akan menyelenggarakan Rakorda Produk Hukum Daerah dan STQH Tingkat Nasional XXVIII. Tentu keberhasilan dua event ini sangat bergantung pada kesiapan kita secara menyeluruh sebagai ekosistem," katanya.

Hal itu disampaikan Hugua saat menerima audiensi Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Sultra dan pelaku industri pariwisata di Hotel Venus Kendari, Rabu (20/8/2025).

"Ribuan tamu dari seluruh Indonesia akan hadir, menginap, dan berinteraksi dengan masyarakat. Karena itu, koordinasi lintas sektor harus kita perkuat,” lanjutnya. 

Audiensi tersebut dilaksanakan dalam rangka membangun sinergi untuk menyukseskan dua agenda besar, yakni Rakorda pada 25 Agustus 2025 serta STQH Nasional XXVIII pada 9–19 Oktober 2025 di Kendari. 

Turut hadir Asisten Setda Sultra, Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi, serta sejumlah pejabat dan pelaku usaha perhotelan dan restoran di Sultra.

Momentum Pembangunan Daerah

Dalam arahannya, Hugua menekankan bahwa kedua event tersebut tidak boleh dipandang hanya sebagai agenda seremonial. 

Ia menilai Rakorda dan STQH merupakan momentum penting untuk menunjukkan kapasitas Sultra sebagai tuan rumah yang ramah, profesional, dan siap menghadirkan pelayanan terbaik.

Lebih jauh, Wagub menyatakan bahwa event berskala nasional maupun internasional merupakan bagian dari strategi besar pembangunan daerah. 

Menurutnya, Sultra memiliki posisi strategis untuk menjadi pusat pertumbuhan pariwisata global seiring pergeseran kekuatan ekonomi dunia ke Asia Timur.

“Kalau kita melihat arus pergeseran peradaban, maka pusat kekuatan ekonomi dunia sekarang berada di Asia Timur. Itu berarti peluang besar ada di depan kita," terangnya. 

"Sulawesi Tenggara punya posisi strategis, kita punya Wakatobi, punya sumber daya alam, budaya, dan kuliner yang luar biasa. Bandara kita menuju internasional, pelabuhan berkembang, sehingga semua ini adalah modal besar,” jelas Hugua.

Visi Pembangunan dan Penggerak Ekonomi

Menurut Hugua, arah pembangunan Sultra selaras dengan visi nasional Presiden Prabowo Subianto melalui Asta Cita, yang kemudian diturunkan ke dalam RPJMD provinsi dengan empat pilar utama, yaitu pendidikan, kesehatan, pertanian, dan pariwisata.

“Prinsip pembangunan kita jelas, pendidikan harus maksimal, kesehatan menjadi prioritas, sumber daya manusia terus kita tingkatkan, dan pariwisata menjadi penggerak ekonomi," terangnya. 

"Tiga sektor unggulan yang kita dorong adalah hilirisasi industri pertanian, hilirisasi industri berbasis masyarakat, serta hilirisasi industri pariwisata,” tegasnya.

Ia menambahkan, sektor pariwisata memiliki efek pengganda (multiplier effect) yang luas terhadap berbagai bidang usaha, mulai dari transportasi, akomodasi, kuliner, perdagangan, hingga jasa kreatif.

“Itulah mengapa kita genjot pariwisata, karena dampaknya bisa menggerakkan semua sektor. Pariwisata bukan sekadar atraksi, tetapi juga industri yang membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.

Kesiapan Ekosistem Pariwisata

Dalam audiensi, komunitas pariwisata yang terdiri dari BPD PHRI, HPI, ASITA, pelaku travel, para chef, hingga pelaku usaha perhotelan menyampaikan komitmen kesiapan. 

Dari aspek perhotelan, sekitar 3.400 kamar mulai dari kelas 1, hotel berbintang, hingga homestay disiapkan. 

Pelaku usaha juga sepakat tidak menaikkan tarif berlebihan, mengangkat kuliner tradisional sebagai identitas daerah, serta menyiapkan paket tur ke berbagai kabupaten/kota dengan standar keamanan dan pelayanan memadai.

Selain itu, dukungan komunitas pariwisata diarahkan untuk memperkuat agenda berkelanjutan pemerintah daerah. Sultra terus menjaga konsistensi kalender event di 17 kabupaten/kota dengan 7–8 agenda tahunan. 

Bahkan, pada pertengahan 2026 Sultra akan menjadi tuan rumah International Conference on Sustainable Tourism dan Executive Bureau Meeting, yang dihadiri delegasi dari Eropa, Afrika, Asia Pasifik, hingga Amerika Latin.

Ajakan Bersama

Menutup arahannya, Hugua mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan Rakorda dan STQH Nasional XXVIII, sekaligus memperkuat posisi Sultra di peta pariwisata nasional maupun global.

“Sulawesi Tenggara punya potensi pariwisata yang tidak kaleng-kaleng. Dengan kerja sama kita semua, saya yakin kita bisa menjadikan dua event nasional ini sukses, sekaligus memperlihatkan kepada Indonesia dan dunia bahwa Sultra siap menjadi pusat pertumbuhan pariwisata dan ekonomi ke depan,” tukasnya.

Ia menambahkan, dengan dukungan penuh Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) serta sinergi seluruh pihak, sektor pariwisata Sultra akan terus berkembang dan menjadi motor penggerak ekonomi daerah.

Tags